Klausa.co – Lonjakan kasus terkonfirmasi Covid-19 menyebabkan Kaltim mendapatkan rapor merah dari Presiden Joko Widodo (Jokowi). Pasalnya, Kaltim masuk dalam 5 provinsi dengan angka kasus terkonfirmasi positif tertinggi untuk wilayah luar Jawa-Bali. Diantaranya Sumatera Utara, Papua, Sumatera Barat, dan Riau.
Untuk diketahui, provinsi di luar Jawa-Bali berkontribusi sebanyak 13.200 kasus atau 34 persen dari total kasus nasional pada 25 Juli lalu. Sementara per 6 Agustus, angka tersebut naik menjadi 21.374 kasus atau 54 persen.
Menanggapi hal itu, Gubernur Kaltim Isran Noor mengatakan, lonjakan kasus positif Covid-19 di wilayahnya, memang tak pernah diprediksi. Isran mengklaim, dikarenakan masyarakat di Kaltim sudah mematuhi protokol kesehatan (prokes).
“Lonjakan tidak kami prediksi, karena sejauh ini masyarakat Kaltim taat dan patuh pada prokes. Bahkan Satgas Covid-19 nasional sendiri yang menyatakan itu,” ungkap Isran, Senin (9/8/2021).
Isran menyebut sudah melakukan berbagai upaya untuk menekan kasus positif Covid-19, mulai dari pelaksanaan PPKM. Selain itu, pihaknya juga gencar
menjalankan tracing, testing, dan treatmen (3 T).
Pihaknya juga bekerja sama dengan Kodam Mulawarman dan Polda Kaltim untuk menggelar vaksinasi masal. Isran berharap jumlah stok vaksin Covid-19 di Kaltim ditambah.
Sejauh ini, kata Isran, salah satu faktor penyebaran Covid-19 terjadi karena banyak tenaga kerja dari luar yang datang ke Kaltim. Saat dilakukan pemeriksaan, banyak tenaga kerja dari luar yang terpapar Covid19.
“Jadi kalau ditanya, masyarakat Kaltim itu sudah patuh semua,” terangnya.
Sementara itu, untuk pusat isolasi juga telah disiapkan. Contohnya di Kantor Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kaltim.
“PPKM Level 4 sudah dilaksanakan. Bahkan, Kaltim oleh Satgas Covid-19 Nasional dinilai paling patuh melaksanakan Prokes. Tetapi, masih saja terjadi kenaikan,” sebutnya.
Hal ini, tentu tetap menjadi perhatian Pemprov bersama Pemerintah Kabupaten dan Kota,” imbuhnya.
Isran menjelaskan, prevalensi terkonfirmasi Covid-19 di Kaltim kini nomor dua dari DKI Jakarta secara nasional. Sehingga, kebutuhan vaksinasi sangat diperlukan untuk saat ini
“Karena itu, kami meminta agar vaksin segera didistribusikan. Kalau bisa, sama dengan DKI Jakarta,” tegas Isran.
Namun demikian, meski warga positif Covid-19 masih ada dan pasien sembuh kian meningkat, Pemprov tetap bekerja keras menekan laju penyebarannya.
Sebelumnya, Presiden Jokowi menyoroti lonjakan kasus positif Covid-19 di Kaltim. Selain Kaltim, Jokowi juga mengingatkan lonjakan kasus itu di Sumatera Utara, Papua, Sumatera Barat dan Riau.
Sampai hari ini, total kasus positif Covid-19 di Kaltim mencapai 131.210. Dari jumlah itu, sebanyak 105.808 orang dinyatakan sembuh dan 3.979 orang lainnya meninggal dunia.
(Tim Redaksi Klausa)