Search
Close this search box.

Jumat, 20 September 2024

Sarapan Sehat dan Tablet Penambah Darah, Cara Dinkes Kukar Cegah Stunting pada Balita

Faktaborneo.com, Kutai Kartanegara – Stunting atau kekerdilan pada balita menjadi perhatian serius bagi Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar). Untuk mencegah stunting, Dinkes Kukar menggelar gerakan aksi bergizi se-Kukar yang mengajak remaja putri untuk sarapan sehat dan minum tablet penambah darah.

“Ini adalah untuk mencegah anemia dan tentu untuk kesehatannya di masa depan. Tapi tidak hanya untuk saat ini, tapi di masa berikutnya sampai dia menjadi calon ibu dan menjadi ibu, dan melahirkan anak-anak yang sehat,“ ucap Serianti, Sub Koordinator Peningkatan Gizi Keluarga Dinkes Kukar, Jumat (3/11/2023).

Baca juga  Kecamatan Tenggarong Seberang Siap di Mekarkan Sesuai Arahan Bupati Kukar

Serianti menjelaskan bahwa stunting disebabkan oleh banyak faktor, salah satunya adalah anemia. Anemia adalah kondisi kurangnya sel darah merah yang mengangkut oksigen ke seluruh tubuh. Anemia bisa menyebabkan kekurangan gizi pada ibu hamil dan bayi yang dikandungnya.

“Harapannya dengan adanya gerakan ini membuat semua remaja putri itu menyadari pentingnya sarapan lengkap sehat, memahami pentingnya minum tablet penambah darah,“ katanya.

Gerakan aksi bergizi se-Kukar dilaksanakan dalam rangka Hari Sumpah Pemuda dan Hari Kesehatan Nasional ke-59. Kegiatan ini melibatkan 32 titik se-Kukar, masing-masing puskesmas, SMP, dan SMA. Khusus untuk murid SMP dan SMA sederajat, mereka mendapatkan tablet penambah darah yang harus diminum setiap hari Jumat.

Baca juga  Diskominfo Kukar dan APJII Kaltim Bekerja Sama dalam Merevitalisasi Tata Kota

“Dan harapannya juga ini terus berlanjut seterusnya dan terus konsisten untuk minum tablet penambah darah setiap hari Jumat yang sudah kita canangkan di Kukar dan untuk mengkampanyekan pentingnya minum tablet penambah darah bagi remaja putri,” tambahnya.

Serianti mengatakan bahwa angka stunting di Kukar saat ini sekitar 18 persen, lebih rendah dari tahun lalu yang mencapai 27,1 persen. Ini berkat berbagai program yang dilakukan oleh dinas kesehatan atau lintas sektor, seperti pencegahan dan tata laksana stunting untuk ibu hamil, pemetaan pertumbuhan di posyandu, dan lain-lain.

Baca juga  Komunitas Lokal Bisa Manfaatkan Area Wisata Lewat Dispar Kukar, tapi Ikuti Prosedur

“Mudah-mudahan sampai akhir tahun tidak ada peningkatan stunting, karena itu yang sedang diupayakan hingga saat ini oleh pemerintah kabupaten Kukar,” pungkasnya.(ADV/Diskominfo Kukar)

Bagikan

Facebook
Twitter
WhatsApp
Print

Berita terupdate ada juga di Benuanta dan Prolog.co.id