Faktaborneo.com – SAMARINDA – Ajang KONI-Bayan Championship 2025 berhasil mencatat rekor baru dengan lonjakan peserta hingga 6.515 atlet, hampir dua kali lipat dari tahun sebelumnya. Fenomena ini menunjukkan tingginya minat masyarakat dan mengukuhkan event tersebut sebagai pilar pariwisata olahraga (sport tourism) yang berdampak positif bagi ekonomi lokal Kalimantan Timur (Kaltim).
Dampak Ekonomi dan Pembinaan Atlet yang Berkelanjutan
Wakil Gubernur Kaltim, Seno Aji, menyambut baik peningkatan signifikan ini. Ia menegaskan bahwa melonjaknya jumlah peserta bukan sekadar angka, melainkan cerminan tingginya animo masyarakat dan kepercayaan terhadap ajang ini. Dampak positifnya langsung terasa di berbagai sektor ekonomi, seperti penginapan, katering, transportasi lokal, dan UMKM.
Seno Aji juga menekankan bahwa acara ini bukan hanya tentang medali, tetapi juga soal kolaborasi dan pembangunan ekosistem olahraga yang berkelanjutan. Ia berharap event ini dapat menjadi wadah lahirnya atlet-atlet andal yang akan mengharumkan nama Kaltim dan Indonesia.
“Kepada seluruh peserta, bertandinglah dengan fair play dan junjung tinggi sportivitas. Jadikan ajang ini tempat belajar dan mengukir prestasi,” pesannya.
Kepala Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Dispora Kaltim, Rasman Rading, juga mengapresiasi besarnya manfaat sosial dan ekonomi yang dihasilkan. Ia menyoroti kehadiran ribuan atlet dan keluarga mereka yang turut menggairahkan roda ekonomi lokal, sejalan dengan visi sport tourism Pemerintah Provinsi Kaltim.

Kolaborasi Kuat antara Pemerintah dan Swasta
Komitmen dunia usaha dalam mendukung olahraga terlihat kuat, terutama dari PT Bayan Resources Tbk. Komisaris Independen PT Bayan Resources, Budiman, mengungkapkan kebanggaannya menjadi bagian dari event ini melalui program Bayan Peduli. Ia menilai dukungan terhadap olahraga adalah langkah strategis untuk menciptakan generasi yang tangguh dan sehat, karena olahraga tak hanya membangun fisik, tetapi juga karakter, disiplin, dan integritas.
KONI-Bayan Championship 2025 mempertandingkan empat cabang olahraga, dengan total peserta terbesar dalam sejarah pelaksanaannya:
* Karate: 1.800 peserta
* Pencak Silat: 1.500 peserta
* Taekwondo: 1.215 peserta
* Sepak Bola Usia Dini: 2.000 peserta dari 100 tim
Ajang ini juga menjadi tahapan penting menuju PON Bela Diri 2025. Budiman menilai cabor bela diri sangat penting dalam membentuk ketangguhan fisik dan mental, sementara sepak bola usia dini menjadi fondasi bagi olahraga beregu di Kaltim. Ia optimis dari ajang ini akan lahir juara-juara baru yang membawa nama baik Kaltim di tingkat nasional dan internasional.











