SAMARINDA – Faktaborneo.com – Warga Kelurahan Sungai Pinang Luar, Kecamatan Samarinda Kota, dikejutkan dengan beredarnya informasi bahwa seorang oknum ketua RT diduga meminta izin kepada warga untuk membuka “loket” atau tempat transaksi narkotika di lingkungan permukiman. Meski belum dapat dipastikan kebenarannya, isu ini langsung mengundang perhatian aparat kelurahan.
Lurah Sungai Pinang Luar, Agus Salim menegaskan, pihaknya menolak keras segala bentuk aktivitas ilegal, termasuk rencana pembukaan loket narkotika, jika benar terjadi. Sejauh ini, lanjut dia, belum ada laporan resmi maupun bukti yang mengarah pada keterlibatan RT tertentu.
“Kalau ada yang izin-izin buka loket, pasti kita tolak. Kita juga sudah imbau ke semua RT agar tidak memberikan ruang untuk aktivitas seperti itu,” kata Agus
Kelurahan Sungai Pinang Luar terdiri dari 34 RT. Agus menegaskan, dari jumlah itu saat ini masih menelusuri informasi terkait RT mana yang dimaksud dalam isu tersebut, mengingat hingga kini belum ada data pasti.
“Beberapa RT bahkan sempat bertanya ke saya, karena mereka tidak mau ikut terseret atau tertuduh. Ini yang membuat kami juga ingin segera memperjelas situasinya,” ujarnya.
Sebelum isu ini mencuat, pihak kelurahan telah lebih dulu menggelar sosialisasi ke masyarakat dan RT setempat bersama Bhabinkamtibmas dan Babinsa di Kelurahan, mengingat beberapa wilayah di Sungai Pinang Luar sempat dikaitkan dengan aktivitas peredaran narkoba.
“Kami sudah rutin lakukan sosialisasi pencegahan, terutama di daerah-daerah yang selama ini dicitrakan sebagai titik rawan narkoba. Warganya pun tegas menolak, tidak mau ada aktivitas semacam itu,” tutur Agus.
Namun, dia mengakui tidak semua RT hadir dalam kegiatan sosialisasi tersebut. Hal inilah yang kemudian mendorong pihak kelurahan untuk melakukan inventarisasi dan langkah lanjutan.“Kami akan rapat lagi dengan para RT dalam waktu dekat untuk memastikan dan memperjelas isu ini. Jangan sampai ada salah paham atau tuduhan yang tidak berdasar. Dari beberapa RT yang diundang, ada juga yang memang tidak datang, dan kami masih seldiki dulu,” kuncinya.











