Faktaborneo.com – SAMARINDA – Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kalimantan Timur (Kaltim) baru-baru ini mengirimkan tim drumband untuk mengikuti Kejuaraan Marching Band Piala Raja Hamengku Buwono X yang berlangsung di Yogyakarta. Partisipasi ini bukan hanya untuk menunjukkan eksistensi drumband Kaltim, tetapi juga sebagai langkah awal menuju pembentukan akademi drumband yang sedang dipersiapkan oleh Dispora Kaltim.
Kepala Dispora Kaltim, Agus Hari Kusuma, mengungkapkan bahwa keterlibatan dalam kejuaraan tersebut merupakan bagian dari strategi besar untuk mengembangkan olahraga dan seni drumband di Kalimantan Timur. Ia menjelaskan bahwa enam staf di Dispora yang merupakan mantan atlet drumband, termasuk yang pernah meraih medali di Pekan Olahraga Nasional (PON), telah ditugaskan untuk merancang peluncuran akademi drumband dalam enam bulan ke depan.
Akademi drumband yang direncanakan akan menjadi pusat pembinaan bagi pelajar dari SMA hingga perguruan tinggi. Beberapa mantan atlet, seperti Hendri dan dua atlet perempuan, akan terlibat dalam perancangannya. Agus berharap akademi ini dapat membentuk pelajar yang tidak hanya terampil dalam teknik drumband, tetapi juga memiliki kedisiplinan, kerja sama tim, dan seni.
Selain pembinaan atlet, Dispora Kaltim juga berambisi menjadikan drumband sebagai bagian dari industri olahraga yang lebih besar. Agus menekankan bahwa drumband memiliki daya tarik yang dapat membuka peluang untuk pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), yang bisa berdampak positif terhadap perekonomian lokal. Untuk itu, Dispora Kaltim mendorong setiap kabupaten/kota di Kaltim untuk memiliki tim drumband mereka sendiri.
“Drumband tidak hanya olahraga, tetapi juga hiburan yang dapat dinikmati banyak orang. Ini adalah peluang bagi UMKM di daerah, dari pembuatan alat musik hingga layanan pendukung lainnya,” tambah Agus.
Dispora Kaltim berkomitmen untuk mendukung pengembangan akademi drumband ini melalui pendampingan teknis dan fasilitas yang diperlukan. Dengan harapan, akademi ini akan memberikan dampak sosial dan ekonomi yang besar bagi masyarakat Kalimantan Timur, serta memperkuat industri olahraga dan budaya daerah.
“Akademi drumband ini bukan hanya tempat untuk mengembangkan atlet, tetapi juga pusat kreativitas yang akan mendorong kemajuan industri olahraga dan budaya di Kaltim,” tutup Agus.
