Search
Close this search box.

Jumat, 20 September 2024

Sawit Menjadi Peluang Usaha di Desa Margahayu

Kutai Kartanegara – Faktaborneo.com – Di tengah tantangan ekonomi, masyarakat Desa Margahayu, Kecamatan Loa Kulu, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), tidak patah semangat untuk mengembangkan usaha pertanian mereka.

Salah satu komoditas yang menjadi andalan mereka adalah sawit, yang memiliki prospek cerah di pasar global. Desa Margahayu memiliki luas wilayah sekitar 3.250 hektar, yang sebagian besar merupakan lahan pertanian. Masyarakat di sini tidak hanya menanam padi, jagung, dan sayuran, tetapi juga beralih ke budidaya sawit, yang dianggap lebih menguntungkan.

Kepala Desa Margahayu, Rusdi, mengaku bahwa perkebunan sawit telah memberikan penghasilan yang stabil dan lapangan kerja bagi masyarakat. Ia mengatakan bahwa masyarakat sudah mandiri dalam mengelola perkebunan sawit, yang luasnya mencapai 200 hektar.

Baca juga  Disdikbud Kukar Gelar Lomba Ranking 1 untuk Tingkatkan Literasi dan Numerasi Siswa SMP

“Kami senang dengan perkebunan sawit, karena bisa memberikan kesejahteraan bagi kami. Kami juga bisa menciptakan tenaga kerja sendiri untuk keluarga kami. Kami tidak perlu bergantung pada orang lain,” kata Rusdi, Rabu (8/11/2023).

Rusdi menjelaskan bahwa sawit merupakan komoditas yang sangat dibutuhkan oleh dunia, terutama Indonesia, yang merupakan produsen sawit terbesar. Ia berharap pemerintah bisa memberikan dukungan dan fasilitas, seperti bibit, pupuk, irigasi, dan pemasaran, agar masyarakat bisa mengembangkan perkebunan sawit dengan optimal.

Baca juga  Pengangkatan dan Pemecatan Pegawai Pemerintah Kukar: Bupati Edi Damansyah Terapkan Restrukturisasi Organisasi

“Sawit itu kan komoditi yang sangat dibutuhkan oleh dunia, terutama Indonesia, jadi kita harus bisa memanfaatkan peluang itu. Kami berharap pemerintah bisa mendukung kami, karena kami ingin maju dan sejahtera dengan mengembangkan pertanian, khususnya sawit,” ucapnya.

Meski begitu, masyarakat Desa Margahayu juga harus berhati-hati dengan ancaman dari aktivitas tambang yang ada di sekitar desa mereka. Rusdi mengaku khawatir dengan dampak negatif dari tambang, yang bisa merusak struktur dan kesuburan tanah, serta menyebabkan pendangkalan sungai dan parit.

“Tambang di sekitar kita yang berjalan ini sangat berdampak, bisa membuat struktur tanah yang tadinya sudah bagus jadi rusak, karena limbahnya itu membuat sistem produktivitas menurun,” ungkapnya.

Baca juga  Pemerintah Desa Kedang Ipil, Akan Tumbuh Kembangkan Infrastruktur dan Ikon Budaya Guna Tingkatkan Perekonomian

Rusdi berharap pemerintah bisa memberikan perhatian dan perlindungan kepada masyarakat Desa Margahayu, agar bisa menjalankan usaha pertanian mereka tanpa terganggu oleh dampak tambang. Ia juga meminta pemerintah untuk mengawasi dan mengatur aktivitas tambang, agar tidak merugikan lingkungan dan masyarakat.

“Kami minta pemerintah bisa melindungi kami, karena kami ingin hidup damai dan harmonis dengan alam. Kami juga minta pemerintah bisa mengontrol dan mengatur tambang, agar tidak sembarangan dan tidak merusak lingkungan dan masyarakat,” tutupnya.(ADV/Diskominfo Kukar)

Bagikan

Facebook
Twitter
WhatsApp
Print

Berita terupdate ada juga di Benuanta dan Prolog.co.id