Search
Close this search box.

Jumat, 20 September 2024

Bank Sampah Al-Hidayah RT 4 Maluhu, Tenggarong, Mampu Ubah Sampah Menjadi Rupiah dan Bantu TPQ

Faktaborneo.com, Kutai Kartanegara – Warga di RT 4 Kelurahan Maluhu, Tenggarong, Kalimantan Timur, telah membuktikan bahwa kepedulian terhadap lingkungan dapat menciptakan perubahan positif. Mereka membentuk bank sampah bernama Al-Hidayah yang berhasil mengelola sampah rumah tangga menjadi produk bermanfaat seperti pupuk dan kerajinan tangan.

Bank sampah ini baru beroperasi selama delapan bulan, namun telah berhasil mengumpulkan lebih dari 10 ton sampah. Sampah organik diolah menjadi pupuk kompos, sementara sampah non-organik diubah menjadi berbagai produk seperti tas dari plastik bekas dan eco brick.

Hasil penjualan produk-produk tersebut digunakan untuk mendukung Taman Pendidikan Alquran (TPQ) di sekitar Maluhu. Hal ini menunjukkan bahwa bank sampah Al-Hidayah tidak hanya memberikan manfaat bagi lingkungan, tetapi juga bagi masyarakat secara ekonomis.

Baca juga  Edi Damansyah Apresiasi Lomba Body Fitnes Piala Kesultanan Kukar se-Kaltim

Lurah Maluhu, Tri Joko Kuncoro, mengungkapkan kebanggaannya terhadap keberhasilan bank sampah ini. Ia berharap model ini dapat diterapkan di setiap RT di wilayahnya.

“Saya berharap setiap RT memiliki bank sampah. Ini tidak hanya membantu dalam pengelolaan sampah tetapi juga menciptakan manfaat ekonomi bagi warga,” kata Tri Joko Kuncoro.

Direktur Bank Sampah Al-Hidayah, Sugiarto, menjelaskan bahwa tujuan dari bank sampah ini adalah menjaga kebersihan desa sekaligus meningkatkan kesejahteraan warga. Dalam prosesnya, dirinya belajar mengelola sampah melalui internet dan diskusi rutin dengan komunitas sejenis.

Baca juga  7 Desa Siap Dimekarkan untuk Menuju Pelayanan dan Pembangunan Lebih Maju

“Manfaatnya sangat beragam, termasuk hasil penjualan kerajinan sampah yang kami sumbangkan ke TPQ di sekitar Maluhu. Pupuk kompos yang kami hasilkan dari dedaunan juga digunakan oleh Kelompok Wanita Tani (KWT) dalam pertanian mereka,” ungkapnya.

Sugiarto berharap agar pemerintah memberikan dukungan berupa fasilitas, terutama alat transportasi untuk mengangkut sampah dari warga. Ia juga berharap bahwa bank sampah Al-Hidayah dapat menjadi inspirasi bagi desa-desa lain dalam mengelola sampah secara mandiri dan produktif.

Baca juga  Forum Konsultasi Publik, Upaya Pemkab Kukar Meningkatkan Kualitas Pelayanan Publik

“Kami berharap ada bantuan dan dukungan dari pemerintah, terutama dalam hal alat transportasi untuk mengangkut sampah warga,” ucapnya.

Meskipun demikian, Direktur Bank Sampah Al-Hidayah, berharap agar model ini dapat diadopsi oleh desa-desa lain sebagai solusi dalam mengatasi masalah sampah.

Bank Sampah Al-Hidayah siap mengikuti berbagai kompetisi seperti penilaian Adipura dan berharap dapat menjadi sumber inspirasi bagi masyarakat luas dalam mengelola sampah secara efektif dan kreatif. (adv/Diskominfo Kukar)

Bagikan

Facebook
Twitter
WhatsApp
Print

Berita terupdate ada juga di Benuanta dan Prolog.co.id