DPRD Samarinda Desak Evaluasi Menyeluruh Penanganan Banjir

Faktaborneo.com – SAMARINDA – Hujan deras yang mengguyur Samarinda selama dua hari berturut-turut sepekan lalu mengakibatkan banjir dan longsor di berbagai titik, memicu kelumpuhan aktivitas warga dan menimbulkan pertanyaan besar mengenai efektivitas sistem penanggulangan bencana di kota ini.

Anggota Komisi III DPRD Samarinda, Abdul Rohim, menanggapi serius peristiwa tersebut dan menyebutnya sebagai sinyal kegagalan sistemik. “Ini bukan sekadar soal cuaca ekstrem. Ini cerminan dari sistem yang tidak siap. Dinas PUPR harus bertanggung jawab!” tegasnya pada Jumat (23/5/2025).

Menurut Rohim, buruknya saluran drainase yang tidak mampu menampung volume air yang tinggi menjadi penyebab utama banjir yang masih sering melanda Kota Tepian. Ia mengidentifikasi dua sumber masalah utama: di hulu, kurangnya daerah resapan dan kolam retensi, sedangkan di hilir adalah penyempitan serta penyumbatan saluran drainase. “Kalau penyebabnya di hulu, percepat pembangunan kolam retensi. Kalau di hilir, normalisasi saluran harus segera dilakukan,” katanya.

Rohim menekankan bahwa Samarinda membutuhkan sistem drainase yang tangguh dan penataan ruang berbasis mitigasi bencana. Ia juga menekankan pentingnya investasi infrastruktur yang sesuai dengan tantangan iklim ekstrem, serta koordinasi lintas sektor agar respons bencana lebih cepat dan efektif. “Kami tidak ingin banjir ini menjadi siklus tahunan yang terus terulang,” tutupnya. (ADV)

Bagikan

Berita terupdate ada juga di Benuanta dan Prolog.co.id

https://flybharathi.com/airlines/