Kutai Kartanegara, Klausa.co –Jajaran Polres Kutai Kartanegara (Kukar) hingga kini masih fokus mencari dan menggali data, terkait jasad perempuan tanpa identitas yang ditemukan di kebun warga di Desa Loa Duri Ilir, Kecamatan Loa Janan, pada Selasa (10/8/2021) lalu, sekitar pukul 07.15 Wita.
Lantaran dari barang bukti yang ditemukan di lapangan, membuat kepolisian masih kesulitan untuk mengungkap identitas maupun penyebab kematian korban.
Meski ditemukan tidak bernyawa dengan keadaan terbungkus karung dibagian kepala atas dan bagian bawah tubuhnya. Namun belum bisa dipastikan bahwa mayat perempuan tersebut merupakan korban pembunuhan atau bukan.
“Dari hasil autopsi tidak diketemukan mengarah dugaan tindakan pidana atau kekerasan,” ujar Kasat Reskrim Polres Kukar, AKP Herman Sopian dikonfirmasi Kamis (12/8/2021).
Kesulitan ini dijumpai kepolisian lantaran minim identitas yang didapati dari tubuh korban. Hanya ditemukan beberapa perhiasan yang digunakan korban. Yakni kalung imitasi dengan liontin berbentuk bulat, dan gelang tasbih berwarna hitam yang melingkar ditangan korban.
Ditambah wajah dan sidik jari korban yang ditemukan sudah hancur dikarenakan proses pembusukan. Lantaran jasad korban yang ditemukan warga itu diperkirakan sekitar sepekan. Sehingga kini telah sulit untuk diidentifikasi.
Berbagai upaya pun sudah dilakukan oleh Polres Kukar. Antara lain berkomunikasi dengan pihak terkait, di antaranya ke semua jajaran. Termasuk Polsek dan Bhabinkamtibmas, juga ke polres lainnya. Memastikan jika ada masyarakat atau keluarga yang merasa kehilangan dengan ciri-ciri yang dijelaskan, untuk menghubungi Polres Kukar.
Termasuk melakukan pencarian di media sosial, dan menghubungi satu persatu masyarakat, namun ciri-ciri yang disampaikan tidak sesuai dengan jasad yang sedang diselidiki tersebut.
“Meski ada beberapa masyarakat yang mendatangi Polres Kukar, tapi belum sesuai dengan ciri-ciri korban,” tambah Herman lagi.
Untuk saat ini, jasad korban masih berada di Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Wahab Sjahranie (RSUD AWS) Samarinda. Untuk menjalani autopsi lanjutan. Sehingga belum dimakamkan hingga berita ini diterbitkan. “Ada beberapa hal yang perlu diteliti lagi,” timpal Herman.
Berbicara adanya indikasi pembunuhan. Herman pun enggan berkomentar lebih jauh. Memilih menuntaskan proses penyelidikan. Meskipun jika memang ada indikasi ke arah itu, sudah pasti dijelaskan Herman akan muncul fakta saat dilakukan autopsi kepada jasad korban.
(Tim Redaksi Klausa)