Faktaborneo.com, Kutai Kartanegara – Pemerintah Kecamatan Tenggarong, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), menjadikan normalisasi parit dan irigasi pertanian sebagai fokus utama dalam APBD Perubahan 2023.
Camat Tenggarong, Sukono, mengatakan bahwa anggaran untuk normalisasi parit dan irigasi pertanian sudah dialokasikan untuk 14 kelurahan dan desa di Tenggarong. Beberapa kelurahan dan desa yang memiliki potensi pertanian menjadi prioritas, seperti Maluhu, Bukit Biru, Loa Ipuh Darat, Jahab, Bendang Raya, dan Rapak Lambur.
“Normalisasi parit dan irigasi pertanian diperlukan untuk mendukung sektor pertanian di Tenggarong. Tenggarong merupakan salah satu daerah penghasil produk pertanian di Kukar,” kata Sukono.
Sukono menjelaskan bahwa normalisasi parit dan irigasi pertanian dapat meningkatkan produktivitas pertanian. Hal ini karena aliran air menjadi lebih lancar sehingga dapat mengairi lahan pertanian dengan lebih baik.
Selain itu, normalisasi parit juga dapat mencegah banjir yang kerap terjadi di musim hujan. Hal ini karena parit yang buntu dapat menjadi genangan air yang dapat menyebabkan banjir.
“Parit buntu disebabkan oleh pembangunan-pembangunan di kelurahan dan RT. Kita lakukan normalisasi parit disekitaran pemukiman masyarakat agar tidak terjadi banjir,” ujarnya.
Selain normalisasi parit dan irigasi pertanian, pemerintah kecamatan Tenggarong juga melaksanakan program renovasi rumah ibadah. Program ini bertujuan untuk memberikan kenyamanan bagi masyarakat dalam beribadah.
“Kita sesuaikan dengan kebutuhan masyarakat. Semoga program-program pembangunan yang kita lakukan ini dapat memberikan manfaat bagi masyarakat dan meningkatkan kesejahteraan mereka,” harap Sukono. (adv/diskominfo kukar)