Faktaborneo.com – KUTAI KARTANEGARA – Kelurahan Maluhu yang berada di wilayah Kecamatan Tenggarong Kutai Kartanegara (Kukar) terkenal dengan daerah yang masih mempertahankan kebudayaan-kebudayaan yang diadopsi dari pulau Jawa.
Lurah Kuncoro menyatakan tekadnya untuk mengembalikan gemerlap seni budaya yang di wilayahnya. Menurutnya, Maluhu merupakan daerah yang memiliki kekayaan seni budaya yang tidak dapat diabaikan.
“Kami akan menghidupkan kembali seni budaya yang berada di kelurahan Maluhu,” ungkap Lurah Kuncoro pada, Selasa (02/04/2024).
Ia menegaskan bahwa daerah Maluhu sangat kaya dengan seni budayanya yang unik, yang di adopsi dari kepulauan Jawa. Kesian tersebut berupa kesenian ludruk dan tayub yang telah lama tidak ditampilkan didepan masyarakat.
“Kesenian seperti ludruk dan tayub yang telah lama vakum, kami berencana akan menghidupkannya kembali,” ungkapnya
Diketahui, Ludruk dan Tayub merupakan kesenian yang berasal dari kepualuan Jawa. Ludruk merupakan kesenian yang menampilkan drama tradisional yang menceritakan kehidupan rakyat sehari-hari. Sedangkan Tayub merupakan kesenian yang menampilkan unsur keindahan dan keserasian gerakan.
Selain itu Tri mengakui, bahwa Kesenian ludruk dan Tayup yang ingin dimunculkan kembali, karena jarang terekspos ke masyarakat. Akan tetapi kesenian Jaranan dan Reog masih sering ditampilkan.
“Cuman ludruk kami masih menggali potensi untuk menghidupkan kembali kesenian ini,” tambahnya.
Dengan demikian, upaya revitalisasi seni budaya Ludruk dan Tayup Kelurahan Maluhu tidak hanya menjadi tanggung jawab Pihak Pemerintah Setempat, tetapi juga seluruh komunitasnya.
“Kami ingin kelurahan Maluhu dikenal sebagai daerah kesenian,” terangnya
Ia berharap bahwa langkah-langkah ini dapat memberikan dampak positif bagi citra dan identitas budaya Maluhu. Dengan menghidupkan kembali seni budaya lokal, Maluhu berpotensi menjadi destinasi wisata budaya yang menarik. (ADV Diskominfo Kukar)