Samarinda, Klausa.co – Hartono, korban kapal kelotok yang karam di perairan Sungai Mahakam, Kecamatan Anggana, Kutai Kartanegara berhasil ditemukan Tim SAR gabungan pada Senin (30/8/2021) malam, sekitar pukul 20.40 Wita.
Kasi Operasi Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A (Basarnas) Balikpapan, Octavianto mengatakan, korban berhasil ditemukan warga dalam keadaan mengambang tidak jauh dari titik lokasi kejadian perkara (LKP).
“Korban berhasil ditemukan warga tidak jauh dari LKP sekitar 100 meter ke arah hilir. Korban ditemukan dalam kondisi MD (Meninggal Dunia),” ungkap Octa sapaan karibnya, melalui rilis tertulisnya, Senin (30/8/2021) malam.
Lebih lanjut, korban yang telah dievakuasi oleh Tim SAR gabungan kemudian dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Wahab Sjahranie.
“Atas permintaan keluarga korban (kemudian) dibawa ke rumah duka. Dengan ditemukannya korban maka operasi SAR dinyatakan ditutup,” terangnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, rombongan pemancing yang hendak memancing di kawasan muara Sungai Mahakam, Desa Sungai Meriam, Kecamatan Anggana, Kutai Kartanegara, mengalami kecelakaan air pada Minggu (29/8/2021) dini hari, sekitar pukul 04.25 Wita.
Dari informasi yang dihimpun, total ada sembilan orang di kapal itu. Delapan dari rombongan pemancing dan satu pengemudi kapal. Diduga kapal tenggelam setelah menabrak batang kayu besar. Menyebabkan perahu mengalami kebocoran.
Akibat dari kecelakaan ini, dua dari sembilan orang tersebut sempat dinyatakan hilang tenggelam terseret derasnya arus Sungai Mahakam. Korban diketahui bernama Denny Alfiansyah (28) dan Hartono (38).
Namun selang beberapa jam sempat dinyatakan tenggelam, satu korban atas nama Denny Alfiansyah berhasil ditemukan. Korban ditemukan di sekitar lokasi kejadian dalam keadaan sudah tak bernyawa. Sedangkan korban atas nama Hartono, berhasil ditemukan 24 jam lebih, pasca kejadian.
Operasi SAR ini dilangsungkan oleh tim gabungan terdiri dari Basarnas, Polair Polresta Samarinda dan Angkatan Laut pos Anggana. Dengan melakukan proses pencarian dengan menyisir di permukaan hingga radius 15 kilometer ke arah hilir. Pencarian juga dilakukan ke arah Delta Mahakam, kemudian di dekat pemukiman warga.
Tim SAR gabungan sempat menghadapi kendala saat melakukan pencarian. Di antaranya cuaca dan arus Sungai Mahakam yang sangat deras. Selain itu, hal yang menjadi kendala adalah korban tidak menggunakan life jacket di saat kapal karam.
(Tim Redaksi Klausa)