Faktaborneo.com – SAMARINDA – Ketua Gapensi Kota Samarinda sekaligus pengurus Kadin Samarinda, H Gulman, menegaskan bahwa pemimpin Kalimantan Timur (Kaltim) periode 2024-2029 harus memiliki pemahaman mendalam dan pengalaman nyata dalam dunia usaha. Hal ini dianggap penting agar kebijakan yang diambil dapat secara langsung mendukung pengusaha lokal, terutama di tengah kehadiran Ibu Kota Nusantara (IKN).
“Pemimpin Kaltim ke depan harus benar-benar memiliki pengalaman di dunia usaha. Tanpa itu, sulit memahami kebutuhan dan tantangan yang dihadapi pengusaha lokal,” ujar Gulman saat memberikan pandangannya terkait kriteria ideal Gubernur dan Wakil Gubernur Kaltim. Pernyataan tersebut disampaikan di sela-sela Debat Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bontang yang digelar di Hotel Bumi Senyiur Samarinda pada Selasa (20/11/2024).
Menurut Gulman, pengalaman dalam dunia usaha menjadi modal penting bagi seorang pemimpin agar kebijakan yang dihasilkan tidak hanya teoritis, tetapi juga praktis dan relevan. Ia menekankan perlunya regulasi yang mendukung pengusaha lokal, seperti Peraturan Gubernur (Pergub) yang memberikan prioritas kepada mereka dalam proyek pembangunan.
“Pengalaman itu sangat penting untuk menciptakan kebijakan yang berpihak pada pengusaha lokal. Jika pemimpin tidak memahami dunia usaha, pelaku usaha lokal akan terus terpinggirkan,” tegasnya.
Gulman juga menyoroti tantangan yang dihadapi pengusaha lokal, mulai dari keterbatasan akses permodalan hingga minimnya dukungan dalam proyek besar seperti IKN. Ia mengungkapkan bahwa banyak pengusaha lokal hanya mendapat peran sebagai subkontraktor tanpa perlindungan yang memadai.
“Pemimpin yang memahami dunia usaha akan tahu bagaimana mengangkat pengusaha lokal agar mereka punya daya saing. Tanpa keberpihakan ini, kita hanya akan menjadi pelengkap,” jelasnya.
Lebih lanjut, Gulman menekankan pentingnya sosok pemimpin yang mampu merespons dinamika ekonomi daerah dan membuka peluang lebih besar bagi pengusaha lokal untuk berkontribusi dalam pembangunan. Hal ini dinilai akan mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.
“Kami butuh pemimpin yang memahami risiko dan tantangan dunia usaha serta mampu menciptakan solusi nyata,” tambahnya.
Ia juga mengimbau masyarakat Kaltim untuk lebih cermat dalam memilih pemimpin pada Pilkada 27 November 2024. Menurutnya, pengalaman dan pemahaman dalam dunia usaha harus menjadi salah satu pertimbangan utama.
“Keputusan ini akan menentukan masa depan kita, termasuk nasib pengusaha lokal, selama lima tahun ke depan. Pilihlah pemimpin yang tidak hanya amanah, tetapi juga memiliki rekam jejak mendukung pengusaha lokal,” pungkas Gulman.