Influencer Samarinda Selvy Chyntia kini menekuni bisnis makeup artist (MUA) yang dulu menjadi hobinya dan sekarang menghasilkan cuan.
SAMARINDA, Faktaborneo.com – Menjalankan sebuah usaha berdasarkan hobi yang dimiliki memanglah menjadi impian semua orang. Hobi tidak hanya memberikan kesenangan namun juga dapat mendatangkan banyak keuntungan, karena di era kekinian hobi bisa menjadi sebuah sumber penghasilan.
Di Kota Samarinda terdapat salah seorang make-up artist (MUA) beken yakni Syelvia Chyntia Dewi, yang lebih dikenal dengan nama Selvy Chyntia. Selvy merupakan seniman profesional, menggunakan kulit, terutama wajah sebagai media karyanya, yang biasa digunakan oleh pengantin, acara formal maupun pesta lainnya.
Dengan tangan saktinya beserta bahan dan peralatan kosmetik yang dimiliki, Selvy berperan penting mengubah penampilan memenuhi ekspektasi klien.
Tentu, profesi ini bukanlah suatu hal yang mudah, karena harus menguasai teknik merias. Selain itu juga membutuhkan cita rasa dan kepekaan untuk memilih gaya sesuai zaman. Pastinya setiap goresan yang dilukis di wajah klien terdapat ciri khas sehingga riasan yang ditampilkan berkarakter, karenanya membuat Selvy sangat diminati oleh banyak kalangan di Kota Tepian.
Siapa sangka, profesi MUA yang dilakoni sejak tahun 2013 dan bertahan hingga sekarang ini ternyata berawal dari hobi. “Basic saya memang suka makeup. Awalnya makeup diri sendiri ternyata menurut teman dan keluarga hasilnya bagus, akhirnya coba membantu merias teman dan keluarga.
Setelah itu coba beranikan diri buka jasa untuk umum ternyata banyak yang minat, Alhamdulillah bertahan sampai sekarang. Hitung-hitung hobi yang menghasilkan,” ungkap Selvy Chyntia, Rabu (10/5/2023).
Meniti karir dari nol dan bertahan masuk tahun ke-10 bukanlah perjalanan yang singkat. Pastinya ada kerikil-kerikil yang menjadi cobaan dalam melakoni profesi sebagai penata rias profesional ini. Selvy bercerita, di awal-awal membuka jasa rias untuk masyarakat umum, dirinya pernah dicerca oleh klien hingga disebut tak profesional akibat datang ke tempat klien telat.
Padahal, keterlambatan hadirnya itu buntut dari kelalaian orang lain namun mau tak mau harus ditanggungnya. Mulanya, pada satu hari Selvy ramai job untuk merias beberapa klien. Masing-masing klien pun telah ditentukan waktunya. Pada waktu yang disepakati, ketika Selvy tiba di kediaman klien pertama, sang klien justru belum bersiap dan akhirnya ia harus menunggu.
“Karena kalau mau di makeup seenggaknya itu sudah mandi dulu, sudah bersiap. Jadi pas saya datang tinggal makeup-in,” terangnya sendu. Akibatnya waktu yang disepakati pada masing-masing klien tersebut menjadi molor disebabkan lambatnya klien pertama.
Ini lah alasan Selvy datang terlambat. “Tapi kalau tidak ada kejadian itu, saya nggak mungkin bisa seperti sekarang. Karena kejadian itu menjadi pelajaran berharga dan motivasi diri serta alasan saya untuk terus bergerak,” sebut Selvy.
Memasuki tahun 2019 Selvy sempat vakum menjalani usaha MUA. Disaat niatnya untuk kembali berusaha muncul ternyata Covid-19 masuk melanda Indonesia, tak terkecuali Samarinda. Alhasil, sepi job pun dialaminya.
Sejak berkiprah sebagai perias profesional, Selvy kerap membuat konten-konten tutorial makeup di media sosial Instagram. Ternyata, jari lentiknya tak hanya lihai merias wajah tetapi juga pandai menggunakan gawai menyusun kata menjadi kalimat dalam bersosial media. Ia menjadi influencer di media sosial Instagram. Setiap kata yang ke luar dari mulutnya ternyata bak menyihir para pengguna Instagram.
Terbukti akun pribadinya yaitu @selvychyntia_ memiliki pengikut (followers) di Instagram sebanyak 29,2 ribu. Dengan banyaknya followers itu sejak tahun 2014-2015 sejumlah kalangan meminta Selvy untuk melakukan promosi-promosi (endorse) usahanya. Berjalannya hari pun banyak produk yang dipromosikannya.
“Alhamdulillah sampai diminta jadi BA (Brand Ambassador) di beberapa klinik kecantikan,” sebut Selvy diiringi senyum tipisnya. Profesi MUA dan influencer di media sosial pun menjadi bidang hobi yang menjadi sumber penghasilannya.
Tahun 2019 tiba, covid-19 masuk di Indonesia membuat acara-acara dengan pertemuan tatap muka menjadi jarang. Bak disambar petir di siang bolong, usaha MUA Selvy jadi sepi peminat. Alhasil, ia lebih fokus untuk memanfaatkan dunia digital sebagai alternatif peralihan sumber cuan akibat covid.
Tetapi dari banyaknya orang yang meminta untuk dipromosikan, Selvy tak melulu berbicara persoalan pundi-pundi pendapatan alias cuan. Namun dengan melihat susahnya berusaha di tengah terpaan Covid-19, dirinya pun mencoba membantu para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) lokal dengan mempromosikan produk jualannya tanpa dipungut biaya.
“Saya nggak mau terkungkung di satu profesi yang justru orientasinya hanya profit. Makanya mencoba menyentuh ke aspek sosial juga. Di zaman covid-19 itu lebih banyak membantu teman-teman UMKM lokal. Dulu sempat saya sediakan space (ruang) hari-hari tertentu untuk fokus promosikan secara gratis aja,” akunya.
Pandemi covid-19 berangsur mereda, kasus terkonfirmasi menurun dan kini kegiatan-kegiatan tatap muka sudah bisa dilakukan lagi. Usaha MUA Selvy kembali berjalan normal bersamaan dengan menjadi influencer.