Samarinda – Faktaborneo.com – Belakangan ini, kasus bullying semakin marak terjadi. Perilaku ini pun berdampak pada mental korban, bahkan tak jarang berujung pada kematian. Menanggapi hal tersebut, Sekretaris Komisi IV DPRD Kota Samarinda Deni Hakim Anwar Rabu (25/10/23) menyatakan langkah konkret untuk mengatasi perundungan atau bullying di sekolah harus segera dilakukan salah satunya dengan meminta sekolah untuk bisa memasifkan lagi pencegahan bullying.
“Sekarang sudah banyak sosmed (sosial media), pencegahan bisa dilakukanmelalui itu. Harus ada slogan-slogan yang bisa membuat anak-anak sadar bahayanya bullying,” ungkapnya.
Deni menegaskan, Sosialisasi juga harus terus dilakukan ditiap-tiap sekolah, baik itu negeri maupun swasta mulai SD, SMP hingga SMA. Bullying disebutnya seperti fenomena gunung es, hanya ada beberapa kasus yang berhasil muncul ke permukaan.
“Anak-anak sekarang kan sudah pegang ponsel, biasanya mereka punya grup WhatsApp. Dari situ saja bisa dilihat banyak bullying secara verbal,” tuturnya.
Politisi Gerindra itu, mengaku telah menyampaikan hal ini kepada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) serta mengimbau sekolah bisa memanfaatkan tim anti bullying sesuai dengan instruksi Disdikbud Samarinda.
Harapanya, Orangtua maupun guru di sekolah harus bekerjasama untuk melakukan pencegahan karena bullying secara verbal bisa memicu tindakan yang lebih besar, bahkan tak jarang bisa melukai fisik hingga terjadi pembunuhan, padahal pelaku dan korbannya masih berstatus pelajar. (ADV/DPRD Samarinda)