FFaktaborneo.com – SAMARINDA – Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Samarinda mengadakan rapat untuk membahas hasil survei angka kemiskinan di kota tersebut. Dari 43 ribu data yang masuk ke Pemkot Samarinda, sekitar 8000 data masih belum ditemukan setelah tahapan verifikasi.
Rapat ini dilaksanakan di Ruang Rapat Mangkupelas, Lantai 2 Balai Kota Samarinda, Jalan Kesuma pada Senin, 13 November 2023.Asisten I Sekretaris Daerah Kota Samarinda, Ridwan Tassa, menyatakan bahwa survei dilakukan secara menyeluruh dengan melibatkan pihak ketiga dalam tiga tahapan.
Ia jelaskan pada tahap pertama melibatkan pengambilan data dengan mendatangi rumah-rumah warga secara langsung, dan dari hasil ini teridentifikasi 60 Kepala Keluarga yang tidak dapat dihubungi.
“Survei ini belum mencapai tahapan final, masih ada proses verifikasi dan tahapan lainnya,” kata Ridwan Tassa.
Sementara itu, Kepala Diskominfo Kota Samarinda, Aji Syarif Hidayatullah, menegaskan bahwa rapat ini merupakan tahapan verifikasi dengan lurah dan belum sampai tahapan finalisasi. Ia jelaskan survei langsung ke lapangan telah selesai pada 30 Oktober 2023 oleh Tim Penanggulangan Kemiskinan Kota Samarinda.
“Masih terdapat data kurang lebih 8000 orang yang alamatnya tidak ditemukan. Kami meminta Camat dan Lurah untuk mengecek kembali data-data tersebut,” ungkapnya.
Ia meminta Diskominfo memberikan waktu kepada camat dan lurah untuk memverifikasi dan mengonfirmasi apakah data perlu perubahan atau tidak. Setelah semua data dianggap valid, akan dilakukan pleno oleh Wali Kota Samarinda, Andi Harun.
Targetnya adalah pada akhir November 2023, data tersebut akan menjadi acuan dalam program pengentasan kemiskinan di Kota Samarinda.”Data ini nanti menjadi acuan dalam mengambil langkah pengentasan kemiskinan sesuai dengan amanat Presiden RI, di tahun 2024,” tutupnya. (ADV/ Diskominfo Samarinda)