Faktaborneo.com – SAMARINDA – Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kota Samarinda, Sani Bin Husein sebut persebaran oenduduk di Kota Samarinda tidak merata.
Pemerataan penduduk di Kota Samarinda, dianggap pentihh oleh Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kota Samarinda tersebut. Pasalnya, terdapat beberapa daerah yang masih memiliki lahan untuk pemukiman yang masuk mencukupiamun di beberapa kecamatan lainnya justru kepadatan penduduk lebih banyak.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Samarinda melaporkan persebaran penduduk Kota Samarinda pada tahun 2021, dapat dikatakan masih kurang merata. Lebih dari 50 persen penduduk kota Samarinda bermukim di empat Kecamatan yakni Kecamatan Sungai Kunjang (16,11 persen), Kecamatan Samarinda Ulu (15,78 persen), Kecamatan Samarinda Utara (12,85 persen), dan Kecamatan Sungai Pinang (12,76 persen). Sedangkan kecamatan dengan jumlah penduduk paling sedikit berada di Kecamatan Samarinda Kota (3,87 persen).
Supaya persebaran penduduk mengarah ke lebih merata, Pemerintah Kota Samarinda perlu ke depan mengambil empat langkah, pembangunan infrastruktur ekonomi, pendidikan, kesehatan, dan transportasi, berbagai macam pelayanan publik dilaksanakan dan disebar ke wilayah kecamatan yang selama ini agak tertinggal.
“Masyarakat akan memilih tempat tinggal di wilayah yang infrastruktur sudah bagus,” katanya.
Kecamatan Samarinda Ulu, merupakan kecamatan terpadat dengan tingkat kepadatan sebesar 5.930,97 jiwa/km2 . Sedangkan kepadatan penduduk paling rendah berada di wilayah Kecamatan Palaran sebanyak 289,07 jiwa/km2.
Menurut Sani, Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda perlu melakukan beberapa langkah yang tepat untuk dapat pemerataan penduduk.
Pertama, menurutnya bangun infrastruktur ekonomi atau mengarahkan dunia usaha untuk membangun pusat-pusat kegiatan ekonomi, ke kecamatan yang penduduknya masih sedikit.
“Kedua, Pemkot perlu membangun infrastruktur pendidikan dan meningkatkan kualitas pendidikan. Bangun akses pendidikan secara merata, hingga ke kecamatan di pinggiran kota,” ucapnya.
Tidak hanya itu, perlu juga dibentuk pusat-pusat pelayanan publik di kecamatan-kecamatan.
“Bangun Puskesmas, rumah sakit, air bersih, dan fasilitas publik lainnya di kecamatan yang masih kekurangan fasilitas kesehatan,” lanjutnya.
Terakhir, lanjut Sani, yaitu dengan membangun infrastruktur jalan dan memperbaiki jalan yang rusak di kecamatan-kecamatan di pinggiran.
“Akses transportasi itu penting, kalo rusak diperbaiki. Agar konektivitas dan mobilitas penduduk antar kecamatan dan ke pusat kota atau pemerintahan jadi mudah,” ungkap politikus PKS tersebut.
Omisi IV“Pemerintah harus segera mengambil langkah-langkah konkrit untuk mengatasi masalah ini, karena secara faktual, memang ada kesenjangan pembangunan antar kecamatan,” tandasnya. (ADV DPRD Samarinda)