Kutai Kartanegara – Faktaborneo.com – Pemindahan Ibukota Negara (IKN) ke Kalimantan Timur (Kaltim) tidak hanya membuka peluang, tapi juga tantangan bagi warga lokal Kutai Kartanegara (Kukar). Salah satu tantangan terbesar adalah persaingan dengan orang-orang dari luar daerah yang akan datang ke IKN.
Hal ini disampaikan oleh Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kukar, Muhammad Iriyanto.“Kita harus berjuang agar terlibat dengan IKN. Yang saya takutkan masyarakat lokal ini tidak bisa menangkap peluang-peluang yang ada,” ungkap Iriyanto di kantornya, Rabu (18/10/2023).
Iriyanto mengatakan, warga lokal harus meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) mereka agar tidak kalah saing dengan orang-orang dari luar. Ia menyoroti nasib Betawi di Jakarta yang tersingkir karena tidak ada perkembangan SDM.
“Betawi yang tadinya dari era kemerdekaan sampai era 60-an masih menguasai semua tanah milik dia tapi karena tidak ada perkembangan SDM-nya jadi tersingkir. Saya pernah naik taksi online di Jakarta itu kan pas macet ngobrol lah sama driver-nya, dia orang betawi, ditanya tinggalnya sudah di pelosok-pelosok pinggiran kota. Padahal leluhur-leluhurnya dulu di seputaran ibu kota,” ujarnya.
Oleh karena itu, Iriyanto berharap ada program-program khusus dari pemerintah pusat dan daerah untuk warga lokal dalam hal pendidikan, pelatihan, dan bantuan modal usaha. Ia juga meminta ada kebijakan afirmatif yang memberikan prioritas kepada warga lokal dalam hal penerimaan ASN, pengadaan barang dan jasa, dan pemberian izin usaha.
“Kami harapkan warga lokal bisa meningkatkan kapasitas diri mereka dan tidak kalah saing dengan orang-orang dari luar. Kami juga minta agar ada kebijakan afirmatif yang memberikan prioritas kepada warga lokal,” pungkasnya.(ADV/Diskominfo Kukar)