Faktaborneo.com – SAMARINDA – Agus Yulianto, pelatih cabang olahraga pencak silat kategori seni, terus berupaya mengembangkan potensi atlet-atlet binaannya untuk meraih prestasi maksimal. Melalui pendekatan yang penuh dedikasi, Agus berhasil mencetak atlet berbakat yang telah menunjukkan perkembangan pesat, baik dalam aspek fisik maupun teknik.
“Alhamdulillah, dari seleksi hingga masuk ke TC, kami sudah melihat kelebihan dan kekurangan para atlet. Fokus utama kami adalah melatih fisik dan teknik mereka setiap hari, dan perkembangannya sudah cukup signifikan,” ujar Agus saat melatih di Gedung Pencak Silat Dispora Kaltim, di Folder
Agus menegaskan bahwa tujuan utama adalah mempertahankan prestasi yang telah diraih dan terus memperbaiki aspek yang masih perlu pengembangan. Pencak silat kategori seni terdiri dari tiga kategori utama: tunggal, regu, dan ganda. Saat ini, Agus melatih 12 atlet, yang terdiri dari 6 putra dan 6 putri.
“Dalam kategori seni, kami menekankan pada kemantapan dan keserasian gerakan. Setiap gerakan memiliki kebakuan yang harus diikuti, baik di tingkat nasional maupun internasional,” jelas Agus.
Namun, meskipun telah ada perkembangan positif, Agus mengakui tantangan yang ada, terutama dalam menyamakan persepsi antara pelatih dan atlet terkait gerakan-gerakan tertentu.
“Ada perbedaan dalam gerakan antara atlet, jadi kami harus menyamakan persepsi terlebih dahulu. Setelah itu, kami fokus pada kekuatan dan keserasian gerakan,” tambahnya.
Agus juga menyoroti pentingnya ketelitian dalam penggunaan senjata tradisional seperti golok dan toya dalam kategori tunggal. Gerakan yang sempurna sangat krusial, karena jika senjata atau aksesoris terlepas, nilai akan langsung berkurang.
“Kesempurnaan gerakan dari awal hingga akhir sangat penting,” tegasnya.
Melihat prestasi yang telah dicapai para atletnya di kejuaraan-kejuaraan nasional, Agus optimis dengan target medali yang telah ditetapkan oleh Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora). “Kami menargetkan posisi 1-2 besar di ajang berikutnya, dan kami percaya atlet yang berusia 16 hingga 18 tahun ini memiliki potensi besar,” ujar Agus.
Selain menjadi pelatih, Agus juga berperan sebagai kreator dalam kategori ganda. Ia bersama tim pelatih merancang gerakan-gerakan yang akan ditampilkan oleh atlet, meskipun tanpa musik. Fokus mereka adalah pada ketukan, ekspresi, dan kekuatan gerak agar penampilan semakin mantap dan serasi.
“Yang kami tekankan adalah kekuatan dan ketukan gerak. Mental para atlet sangat berperan besar, apalagi ketika mereka harus tampil menghadapi lawan yang lebih unggul,” tambah Agus.
Dengan dedikasi dan pengalaman yang dimiliki, Agus Yulianto terus berusaha membawa pencak silat kategori seni semakin berjaya. Harapannya, tak hanya prestasi yang diraih, tetapi juga perkembangan kemampuan mental dan teknik para atlet di masa depan.